Marque

WELCOME TO OUR BLOG TULIP72015 AND ENJOY IT

Senin, 19 Oktober 2015

Rangkuman Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan Kelas XI

Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan

A.    Jaringan tumbuhan
       Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Seiring tahap perkembangannya, jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
v Jaringan Maristem

        Jaringan maristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu secara terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel meristem biasanya merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi.
Ø  Ciri-ciri Jaringan Maristem
a)      Berdinding Tipis
b)      Banyak mengandung protoplasma
c)       Vakuola kecil
d)       Inti besar
e)       Plastida belum matang.
                              JEMBATAN KELEDAI
dinas timur   bawa mantel profesional
vakum kerja    intan berat  punya bang mansyur
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada 3 macam meristem :
1.       MARISTEM APIKAL
Maristem apikal terdapat di ujung batang dan ujung akar.
2.       MARISTEM LATERAL
Maristem Lateral terdapat pada kambium pembuluh dan kambium gabus.
3.       MARISTEM INTERKALAR
       Meristem interkalar merupakan bagian dari meristem apikal yang terpisah dari ujung (apeks) selama pertumbuhan. Meristem interkalar (antara) terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya di pangkal ruas batang rumput.


JEMBATAN KELEDAI
markisa apikal macam lalat mirip ican

Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan maristem dibedakan menjadi jaringan maristem primer dan jaringan maristem sekunder.
1.       JARINGAN MARISTEM PRIMER
     Meristem primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrional. Meristem primer terdapat misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan batang bertambah panjang.
       Meristem primer dapat dibedakan menjadi daerah-daerah dengan tingkat perkembangan sel yang berbeda-beda. Pada ujung batang terdapat meristem apikal. Di dekat meristem apikal ada promeristem dan ujung meristematik lain yang terdiri dari sekelompok sal yang telah mengalami diferensiasi sampai tingkat tertentu.
        Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai tiga jaringan meristem, yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar. Protoderma akan membentuk epidermis, prokambium akan membentuk jaringan ikatan pembuluh (xilem primer dan floem primer) dan kambium. Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empelur dan korteks seperti parenkima, kolenkima, dan sklerenkima. Tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan primer dan tidak memiliki jaringan sekunder. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan primer dan jaringan sekunder.
2.       JARINGAN MARISTEM SEKUNDER
      Meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Contoh meristem sekunder adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dikotil dan Gymnospermae, yang dapat terbentuk dari sel-sel korteks di bawah epidermis.
      Jaringan kambium yang terletak di antara berkas pengangkut (xilem dan floem) pada batang dikotil merupakan meristem sekunder. Sel kambium aktif membelah, ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke luar membentuk floem sekunder. Akibatnya, batang tumbuhan dikotil bertambah besar.
JEMBATAN KELEDAI
          Mas pri   mas kunder

v Jaringan Dewasa
     Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari diferensiasi dan spesialisasi sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi adalah pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa meliputi jaringan epidermis, gabus parenkima, xilem, dan floem. Selain itu ada bagian tumbuhan tertentu yang memiliki jaringan kolenkima dan sklerenkima.
1.       JARINGAN EPIDERMIS
      Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti akar, batang daun, bunga, buah, dan biji. Epidermis tersusun atas satu lapisan sel saja. Bentuknya bermacam-macam, misalnya isodiametris yang memanjang, berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk lain. Epidermis tersusun sangat rapat sehingga tidak terdapat ruangan-ruangan antarsel. Epidermis merupakan sel hidup karena masih mengandung protoplas. Terdapat vakuola yang besar di tengah dan tidak mengandung plastida.
a)     Jaringan epidermis daun
       Jaringan epidermis daun terdapat pada permukaan atas dan bawah daun. Jaringan tersebut tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga (sel penutup) stomata. Pada permukaan atas daun terdapat penebalan dinding luar yang tersusun atas zat kuting (turunan senyawa lemak) yang dikenal sebagai kutikula, misalnya pada daun nangka. Selain itu ada yang membentuk lapisan lilin untuk melindungi daun dari air, misalnya pada daun pisang dan daun keladi. Ada pula yang membentuk bulu-bulu halus di permukaan bawah sebagai alat perlindungan, misalnya pada daun durian. Sekelompok sel epidermis membentuk stomata atau mulut daun. Stomatamerupakan suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup atau sel penjaga. Melalui mulut daun ini terjadi pertukaran gas.
b)    Jaringan epidermis batang
       Seperi halnya jaringan epidermis daun, jaringan epidermis batang ada yang mengalami modifikasi membentuk lapisan tebal yang dikenal sebagai kutikula, membentuk bulu sebagai alat perlindungan.
c)     Jaringan epidermis akar
        Jaringan epidermis akar berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi dan osmosis. Epidermis akar sebagian bermodifikasi membentuk tonjolan yang disebut rambut akar dan berfungsi untuk menyerap air tanah.

Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam. Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel tertutup.
  
2.       JARINGAN GABUS
      Jaringan gabus atau periderma adalah jaringan pelindung yang dibentuk untuk menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat pertumbuhan sekunder. Jaringan gabus tampak jelas pas tetumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
         Struktur jaringan gabus terdiri atas felogen (kambium gabus) yang akan membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam. Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis, parenkima di bawah epidermis, kolenkima, perisikel, atau parenkima floem, tergantung spesies tumbuhannya. Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air. Pada tumbuhan gabus (Quercus suber), lapisan gabus dapat bernilai ekonomi, misalnya untuk tutup botol.
3.       JARINGAN PARENKIM
       Parenkim adalah sel yang hidup pada tumbuhan dewasa. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Contoh parenkima penghasil makanan adalah parenkima daun yang memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis. Parenkima yang memiliki kloroplas disebut  sklerenkima.  Sel-sel parenkim ada yang memiliki klorofil yang disebut klorenkim. Parenkim batang dan akar pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar. Ada pula sel parenkim yang menyimpan cadangan makanan pada kotilegon ( daun lembaga biji ), seperti pada kacang buncis.
4.       JARINGAN PENGUAT
        Untuk memperkokoh tubuhnya, tumbuhan memerlukan jaringan penguat atau penunjang yang disebut juga sebagai jaringan mekanik. Ada dua macam jaringan penguat pegat yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu kolenima dan sklerenkima.  
a)    Kolenkima
      Sel kolenkima merupakan sel hidup dan mempunyai sifat mirip parenkima. Kolenkima mengandung protoplasma dan dindingnya tidak mengalami signifikasi. Kolenkima umumnya terletak di dekat permukaan dan di bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun. Kolenkima jarang terdapat pada akar. Fungsi jaringan kolenkima adalah sebagai penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan herba. Dinding sal kolenkima mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa.
b)    Sklerenkima
         Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri atas sel mati. Dinding sel sklerenkim sangat kuat, tebal, dan mengandung lignin. Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua macam, yaitu serabut dan sklereid (sel batu). Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem, umumnya terdiri atas sel-sel yang panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita. Contohnya, pelepah daun pisang. Sedangkan, sklereid merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel yang mengalami penebalan. Contohnya, tempurung kelapa. Fungsi sklerenkima adalah menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa. 
JEMBATAN KELEDAI
Konser sakira
5.      JARINGAN PENGANGKUT
          Jaringan pengangkut atau jaringan pembuluh, merupakan jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk pengangkutan zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua macam,yaitu xilem dan floem.
a)    Xilem
     Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun.   Elemen xilem terdiri dari unsur pembuluh, serabut xilem, dan parenkima xilem. Unsur pembuluh ada dua, yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya tersisa dinding selnya. Sel-sel tersebut bersambungan sehingga membentuk pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral. Trakea merupakan bagian yang terpenting pada xilem tumbuhan bunga, trakea terdiri atas sel-sel berbentuk tabung yang berdinding tebal karena adanya lapisan selulosa sekunder dan diperkuat lignin, sebagai bahan pengikat. Trakeid terdapat pada semua tumbuhan Spermatophyta. Pada ujung sel trakeid terdapat lubang seperti saringan.
b)    Floem
      Floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada umumnya elemen floem disusun oleh unsur-unsur tapis, sel pengiris, serabut floem, sklereid, dan parenkima floem. Unsur utama adalah pembuluh  tapis dan parenkima floem. Parenkima floem berfungsi menyimpan cadangan makanan. Persebaran serabut floem sering kali sangat luas dan berfungsi untuk memberi sokongan pada tubuh tumbuhan.
JEMBATAN KELEDAIJakut : xilang fanta
Pembuluh tapis mempunyai sitoplasma tanpa inti. Dinding sel  komponen pembuluh tapis tidak berlignin sehingga lebih tipis daripada trakea. Pembuluh tapis adalah pembuluh angkut utama pada jaringan floem.
B)   Organ Tumbuhan
          Tumbuhan terdiri dari organ pokok akar, batang dan daun. Bunga dan buah bukan merupakan organ pokok, karena selain tidak semua tumbuhan memiliki bunga atau buah, bunga dan buah.
JEMBATAN KELEDAI
Gantum : akar ba dan
1.      Struktur dan fungsi akar
             Jaringan penyusun bagian ujung akar adalah jaringan epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat. Pada jaringan kulit luar atau epidermis terbentuk tonjolan yang merupakan perpanjangan dari epidermis dengan perubahan fungsi sebagai tempat penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah. Adanya meristem pada ujung akar merupakan pusat pertumbuhan akar, sehingga akar dapat tumbuh memanjang. Korteks pada akar tersusun dari sel-sel parenkim yang tersusun melingkar sehingga membentuk jaringan tebal. Korteks terletak dibawah epidermis dan jaringan silinder pusat. Sel korteks berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
              Jaringan xilem dan floem pada akar tumbuhan dikotil berbentuk seperti bintang. Xilem terletak dibagian tengahnya, sedangkan floem dibagian lengan, sedangkan pada tumbuhan monokotil xilem dan floem tersusun berselang seling.  Fungsi akar sebagai penyerap air dan unsur unsur hara dalam tanah merupakan hasil kerjasama antara jaringan xilem, jaringan floem, dan jaringan epidermis 
2.      Struktur dan fungsi batang
       Batang terbentuk dari jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan korteks, jaringan xilem dan jaringan floem. Fungsi batang adalah mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun.             Pernapasan pada tumbuhan terjadi juga pada batang. Di batang, oksigen masuk ke batang melalui lentisel, kemudian beredar secara difusi melalui ruang antar sel dan berdifusi ke sel-sel lainnya. Sisa pernapasan, yaitu karbondioksida dikeluarkan melalui lentisel.
.                                         a).    Batang Dikotil
Pada epidermis tumbuhan dikotil ada yang membentuk lentisel yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara pada tumbuhan. Batang tumbuhan dikotil memiliki lingkaran tahun hal ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang menyebabkan pertumbuhan membesar. Tipe ikatan pembuluh pada batang dikotil  yaitu kolateral terbuka karena antara xilem dan floem terdapat kambium.
C)     Batang Monokotil
Tipe ikatan pembuluh pada batang monokotil  yaitu kolateral tertutup karena letak xilem dan floem berdampingan tidak dibatasi oleh kambium menyebabkan pertumbuhan monokotil hanya memanjang.


3.Struktur dan fungsi daun
          Secara anatomi, jaringan yang menyusun daun adalah epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh. Pernapasan pada tumbuhan terjadi di seluruh bagian tumbuhan, seperti daun, batang, dan akar. Di daun, oksigen masuk melalui stomata. Oksigen tersebut kemudian menuju ke sel palisade dan jaringan bunga karang. Sel palisade dan jaringan bunga karang menggunakan oksigen yang dihasilkan. Pada daun terdapat dua macam jaringan parenkim, yaitu jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang atau spons. Palisade banyak terdapat tepat dibawah jaringan epidermis, sedangkan spons di bawah selapis atau dua lapis palisade.
a)     Epidermis
         Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan dan bawah daun. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan daun di bawahnya. Biasanya dilapisi kutikula untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar. Epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata atau mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran udara.
b)    Mesofil
         Mesofil disebut juga jaringan dasar, terletak di antara epidermis atas dan bawah. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons).  Jaringan palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Sedangkan, jaringan bunga karang bentuknya beragam, tidak teratur, mengandung sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. 
c)     Jaringan pembuluh
               Jaringan pembuluh atau pengangkut daun terdapat pada tulang daun.  Pada tulang daun terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi dan sebagai kerangka daun sehingga daun menjadi kuat. Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu floem dan xilem.

Ø  Struktur jaringan penyusun daun dikotil
Bentuk daun dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari.
Ø  Struktur jaringan penyusun daun monokotil
Daun monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, serta urat daunnya sejajar.

                            

Rabu, 14 Oktober 2015

Laporan Percobaan Ingenhousz

Laporan Percobaan Ingenhousz


Nama Siswa            :
1.       Agnes Alawiyah S.
2.       Ari Ramadhanu Saputra
3.       Hana Nabila khairunnisa
4.       Tiara Yolanda
5.       Tiurma Ade Riana
6.       Umi Nurul Wahyuni
7.       Yoga Rorinez Jeka Putra

Kelas                     : XII MIA 1
Judul                     : Percobaan Fotosintesis Ingenhouz
Tujuan                   : Mengetahui zat yang dibutuhkan dan dihasilkan pada proses fotosintesis
Alat dan Bahan        : Alat                                              Bahan
                              1.    Gelas Kimia 1000 ml                   1. Air
                              2.    Corong kaca                              2. Hydrilla verticilata
                              3.    Kawat pengait                           3. NaHCO3
                              4.    Ember
                              5.    Tabung reaksi
                              6.    Pinset
                              7.    Pisau
                              8.    Tally Counter
Cara kerja              :
1.         Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam percobaan Ingenhouz.
2.         Masukan Hydrilla kedalam mulut corong kaca bagian dalam sampai penuh.
3.         iapkan air dalam ember, kemudian peralatan percobaan dirangkai dalam ember, mulai dari memasukan tabung reaksi kedalam corong kaca, dimasukan dalam gelas kimia dan kawat pengait diposisikan agar corong dan tabung reaksi stabil. Rangkai alat seperti gambar berikut:
4.         Masukan serbuk NaHCO3 kedalam gelas kimia yang digunakan
5.         Taruh perangkat di tempat terang (intensitas cahaya tinggi)
6.         Amati perubahan yang terjadi dan masukan data kedalam tabel pengamatan

Tabel Pengamatan   :
No.
Waktu
Produksi Gelembung Udara
Terkena Mataharr Langsung
Tidak Terkena Matahari Langsung
1
5 menit pertama
Banyak Gelembung
Belum ada gelembung
2
5 menit kedua
Gelembung Bertambah sedikit-demi sedikit
Sedikit gelembung
3
5 menit ketiga
Gelembung bertambah 
Sedikit gelembung
4
5 menit keempat
-
-

Pertanyaan:
1.       Tuliskan reaksi kimia proses fotosintesis?
2.       Jelaskan zat yang diperlukan pada proses fotosintesis?
3.       Jelaskan zat yang dihasilkan pada proses fotosintesis?
4.       Apa fungsi penambahan NaHCO3 pada percobaan ini?
5.       Pada percobaan ini zat apa yang dihasilkan pada proses fotosintesis?
6.       Apa perbedaan hasil oksigen yang dihasilkan pada cahaya terang (terkena cahaya langsung) dengan tempat gelap (tidak terkena cahaya


Jawaban pertanyaan:
1.       6H2O + 6CO2+ cahaya → C6H12O6(glukosa) + 6O2+ Energi
2.        Zata yang diperlukan dalam proses Fotosintesis :            
Karbondioksida (CO₂) : factor kadar Co₂ terlarut melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO₂ merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
Air : air didapat melalui akar tumbuhan Hydrilla dan diangkut komponen pengangkat pada   tumbuhan Hydrilla Vectichillata
Intensitas Cahaya : factor intensitas yang optimal akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat. Bila sedk=ikit maka proses fotosintesis menjadi lambat.
Suhu : suhu optimallah yang akan membuat proses fotosintesis menjadi maksimal.
3.       Glukosa, oksigen, dan energi
4.       NaHCO₃+H₂O -> NaOH+Co₂+H₂O
Fungsi NaHCO₃ pada percobaan ini ialah sebagai katalisator dalam reaksi fotosintesis. Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO₃ akan meningkatkan kadar Co₂ dalam air. Yang mengakibtakan laju fotosintesis naik, sehingga dalam waktu 20 menit, sehingga volume  O₂ pun meningkat pada dasar tabung reaksi. hal ini dikarenakan bahan baku yang tersedia banyak, energy untuk mengelolanya juga melimpah. 
5.       Karbondioksida (CO₂), air, cahaya matahari,
6.       Berdasarkan dari hasil percobaan, suhu dan cahaya dapat mempengaruhi hasil fotosintesis. Pada tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung, gelembung yang dihasilkan banyak. Sedangkan pada tempat yang gelap, gelembung yang dihasilkan sedikit. Hal ini membuktikan bahwa kadar O2 yang dihasilkan pada tempat yang terkena cahaya matahari langsung lebih banyak daripada di tempat yang gelap, Dengan demikian, dalam percobaan ini dapat dibuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O2 dan intensitas cahaya serta suhu dapat mempengaruhi proses fotosintesis tanaman.
Kesimpulan:
                Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2).Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. // Reaksi terang adalah tahap pertama dari fotosintesis yang memerlukan cahaya matahari. Reaksi terang berlangsung di grana.Pada reaksi terang terjadi reaksi fotolisis yaitu peruraian air menjadi ion Hidrogen  dan Oksigen  serta penyerapan eneergi  cahaya oleh klorofil. Energi cahaya  dari matahari  akan diubah menjadi energi kimia. Pada reaksi terang dihasilkan ATP dan NADPH2. ATP dan NADPH2  . Pada reaksi gelap terjadi reaksi fiksasi CO2 atau reaksi pengikatan Karbondioksida (CO2) ke dalam daun. Tahapan ini berlangsung tanpa bantuan cahaya, dan pada reaksi gelap diperlukan   enzim-enzim tertentu  untuk membantu reaksi kimia yang bertahap  uantuk menghasilkan glukosa.